Prosedur dan Efek Samping Operasi Hidung serta Perawatannya
Operasi hidung adalah prosedur yang juga disebut rhinoplasty. Prosedur ini adalah untuk mengubah penampilan hidung. Mereka yang berminat melakukan hal ini perlu memikirkan beberapa pertimbangan seperti berikut ini.
1. Sakit atau Tidak?
Prosedur operasi hidung sebenarnya tidak sakit. Bahkan saat pemulihan juga tidak akan memunculkan rasa apa-apa. Pasien hanya akan meminum pil pereda rasa sakit sesuai resep.
Tetapi, memang ada rasa tidak nyaman karena saluran hidung sedikit tersumbat selama beberapa. Rasa tidak nyaman sangat normal pada prosedur rhinoplasty meski hal ini semakin cepat berkurang, seiring dengan kecanggihan teknologi.
2. Efek Samping
Segala bentuk Rhinoplasty akan menyebabkan pembengkakan atau memar pada level tertentu pasca operasi. Seberapa luas itu?
Luasnya bekas pada jaringan yang dioperasi tentu tergantung pada kecepatan penyembuhan alami pasien. Namun, pasien dapat mengurangi efek samping apabila mengikuti saran serta instruksi perawatan pasca operasi.
3. Pentingnya Mencari Jasa Berpengalaman
Operasi hidung memang tidak akan mematikan, seperti layaknya prosedur bedah seperti jantung, dan sebagainya. Namun, tentu perlu jasa dokter yang sudah berpengalaman. Tentu ada risiko yang menyertai setiap prosedur bedah.
Pasalnya, dokter yang sudah memiliki pengalaman tidak sekedar memperbaiki bentuk hidung saja. Namun, mereka juga wajib memastikan bahwa hidung masih dapat berfungsi normal seperti saat belum menjalani operasi.
4. Risiko Operasi Hidung
Memang ada beberapa risiko yang menyertai meskipun tidak semua pasien mengalaminya. Risiko tersebut termasuk perubahan sensasi kulit, entah itu nyeri atau mati rasa sejenak, sulit bernafas dan kemungkinan revisi.
Sedangkan infeksi jarang terjadi apabila dokter sudah berpengalaman. Mereka yang mengalami keloid tidak akan dengan mudah mendapatkan bentuk hidung yang diinginkan.
5. Perubahan Warna Kulit
Perubahan warna kulit tentu dapat terjadi, karena adanya penambahan kulit pada porsi hidung yang ditambahkan. Untuk itulah, perlu adanya konsultasi di awal yang dilakukan pasien dan dokter sehingga tidak terjadi kesalahpahaman.
Konsultasi ini juga termasuk prosedur yang perlu dilakukan pasien sebelum prosedur bedah dilakukan. Biasanya, ada beberapa jenis obat-obatan yang perlu dihindari.
6. Ketahui Prosedur Standar
Biasanya, prosedur operasi hidung hanya berjalan kurang dari 24 jam. Setelah itu, balutan pada hidung harus dikenakan selama kurang lebih lima hari. Pelepasan perban harus dilakukan dokter. Setelah itu, permukaan hidung akan dicek sehingga dokter dapat memberikan keputusan tentang cara merawat kulit yang mengeras, dimana hal ini mungkin terjadi selama fase pasca operasi.
7. Perawatan Mandiri
Biasanya, perawatan mandiri yang dapat dilakukan pasien adalah dengan mengompres tulang hidung dan juga beberapa bagian di sekitarnya seperti mata. Hal ini perlu dilakukan, mengingat telah terjadi prosedur bedah yang dapat menyebabkan pembengkakan.
Selain itu, ada pula beberapa prosedur yang harus dilakukan untuk mempercepat penyempurnaan bentuk hidung. Sehingga hal ini harus diperhatikan
8. Apakah Hasilnya Permanen?
Hasil bedah rhinoplasty memang permanen. Tetapi, perlu waktu kurang lebih setahun sehingga kontur hidung benar-benar terbentuk. Selama kurun waktu tersebut, bentuk hidung masih belum mencapai bentuk maksimal.
Pola hidup sehat serta mengurangi waktu di bawah sinar matahari akan mempercepat pembentukan hidung yang baru. Bisa jadi, bentuk hidung dapat sesuai dengan keinginan setelah operasi berjalan beberapa bulan saja.
Operasi hidung memang sebenarnya bukanlah hal yang wajib dilakukan. Terlebih, tidak ada alasan yang tepat untuk urgensi dari tindakan ini. Namun demikian, tentu hal ini berpulang pada keinginan seseorang yang ingin melakukan prosedur ini, bukan?
Tidak ada komentar