Kata Kata Bijak Cinta Terbaru
Kata Kata Bijak Cinta adalah kumpulan pencucian kata menjadi suatu alur kalimat yang sangat positif dan bisa menjadi suatu motivasi untuk anda semua yang mana sangat diperlukan serta mampu digunakan sebagai suatu pendorong untuk kita semua. Jadi manfaatkan lah suatu artikel untuk memicu semangat dari dalam diri anda.
Setidaknya kita bisa nyuci piring. Yang repot itu, masak nggak bisa, nyuci piring nggak bisa, tangannya kotor nggak mau. Maunya makanan sudah tersedia di atas meja, selesai makan, tinggal pergi.
Jangan cemas kalau tidak bisa masak. Itu bisa dipelajari bahkan saat setelah menikah. Tapi malas, itu hingga jadi nenek2 pun tetap ikut jika tidak ditaklukkan segera.
####################################################
Saya yakin di negeri ini masih ada ribuan guru2 yang menjadi guru karena panggilan hati, karena pilihan hidupnya, dan dia siap dengan mental baja mengabdikan dirinya sebagai guru. Tidak mengeluh. Tidak banyak cakap. Bukan karena terpaksa tidak ada pilihan lain, bukan karena nyari aman saja yang penting PNS.
Saya yakin di negeri ini masih ada ribuan guru2 yang lebih pusing memikirkan ahklak murid2nya dibanding sertifikasi, lebih cemas dgn pengetahuan murid2nya dibanding ngurusin karya wisata jauh2 hari, lebih mencintai murid2nya dibanding urusan jual seragam, buku LKS dan hal2 sejenisnya.
Saya yakin dan tahu itu. Karena saya tersambung dengan ratusan sekolah di seluruh pelosok Indonesia melalui sebuah gerakan. Mulai dari Natuna, pedalaman Aceh, Ende, Papua, Sulawesi, Kalimantan, bahkan beberapa sekolah di sudut kota Bandung tempat sy menetap sekarang. Menatap wajah anak2 yang riang--meski cemong dan kusam. Menatap wajah anak2 yang semangat belajar--meski nyeker dan tidak berseragam.
Wajah2 itu jelas menunjukkan mereka punya guru2 terbaik.
Guru adalah benteng terakhir ahklak mulia. Tidak ada tempat bagi guru2 yang hanya sibuk mengurus dirinya sendiri, korup dan memanfaatkan murid2nya.
Saya berdoa, siapapun yang berniat jadi guru, telah menjadi guru, terpanggil jiwa gurunya yang mulia.
####################################################
Ada kebijakan sederhana yg semakin kesini semakin dilupakan. Kita boleh jadi terbiasa membenarkan sesuatu yang biasa dilakukan, dibanding membiasakan yang benar. Kita lebih suka ber-stereotype ria dibandingkan berbeda, mengunyah mentah2 sesuatu dibandingkan dipikirkan terlebih dahulu, meniru apadanya dibandingkan menyesuaikan semestinya.
Bukalah kembali kebiasaan2 kita selama ini. Cara memahami hidup; cara bersikap, memperlakukan sesuatu. Kebiasaan2 baru yg entah munculnya dari mana. Semuanya ditiru begitu saja. Kita lupa, boleh jadi itu semua hanya mengada-adakan hal yang tidak ada. Menyambung-nyambungkan hal yang tidak perlu disambungkan.
Padahal, sejatinya: kalaupun semua orang melakukannya, termasuk mungkin orang tua kita, masyarakat sekitar, tradisi, maka sungguh itu belum tentu benar. Kalaupun semua orang menolaknya, maka sungguh itupun belum tentu salah.
Duhai, akan tiba masa, ketika api disangka air dan air disangka api. Dan sekaranglah masa itu.
####################################################
Cara terbaik mengatasi kekecewaan adalah dengan terus mencoba. Tidak berhenti. Tidak lelah. Tidak bosan. Tidak sakit hati.
Besok lusa kembali dgn kekuatan lebih dahsyat.
My man, kebahagiaan itu persis seperti celana dalam. Serius? Saya tidak sedang bergurau.
Coba lihat di sekitar kalian, apakah ada orang2 yang memperlihatkan celana dalamnya? Dia boleh saja bilang bangga celana dalamnya itu terbuat dari permata, dibeli di Paris, tapi apa pernah dia di tengah orang banyak, melorotkan celana luar, kemudian memperlihatkan celana dalam permatanya? Tidak akan.
Serupa kisahnya. Kitalah yang tahu persis apakah hati kita ini bahagia atau tidak. Mau kita pamer sedang berfoto jpret, jpret di Italia, kita perlihatkan ke seluruh dunia, mau kita pamer punya pekerjaan mantabbb, gaji tinggiii, pasangan cantik/tampan, semua terlihat keren dan kinclong, tapi apakah kita sesungguhnya bahagia atau tidak, ya kita sendiri. Sama persis seperti kita sendiri yang sejatinya tahu memakai celana dalam warna merah atau putih, apakah kita nyaman memakainya, tidak gerah, tidak kejepit, tidak mengganggu gerakan, jelas kita sendiri yang tahu.
My man, maka urusan ini jadi sederhana sekali. Kebahagiaan itu ada di hati kita. Maka, meskipun celana dalam kita seharga 3 buah 10ribu rupiah, kitalah yang tahu nyaman atau tidak memakainya. Sebodo amat dengan orang lain. Mau celana dalam kita itu hanya beli di kulakan murah, kitalah yang tahu nyaman atau tidak mengenakannya. Tidak penting penilaian para pengamat celana dalam. Jangan terpesona melihat orang2 yang sibuk pamer, pastikan saja kita tidak ikut rusuh untuk ikut pamer, "Eh Jeng, celana dalamku itu ada totol-totol macannya loh." Tidak perlu dan sama sekali tidak penting.
Bersyukurlah dengan celana dalam, eh, kehidupan yang kita miliki. Cukuplah superman saja yang pamer2 celana dalam. Dan bisa dimaklumi, karena beliau ini jelas bukan manusia. Dia mahkluk dari planet Crypton.
####################################################
Dalam urusan berdoa kepada Tuhan, tidak ada hal yang terlalu kecil untuk dijadikan doa. Tidak ada.
Jadi jangan malu. Jangan sungkan. Masalah galau, masalah perasaan yang remeh itu pun bisa kita adukan. Langsung tanpa perantara. Dan tidak perlu lagi kita 'adukan' di dinding jejaring sosial, diumbar kemana2.
####################################################
Dalam agama kita posisi 'malu' itu penting sekali. Ada banyak hadist sahih Bukhari, Muslim terkait tentang ini. Malu melakukan sesuatu yang jangankan buruk, posisinya ragu2 sekalipun tetap malu.
Ya Allah, sungguh, jangan pernah angkat rasa malu di hati kami. Biarkan dia tumbuh subur. Agar kami senantiasa bisa menjaga diri sendiri, keluarga kami.
####################################################
Orang2 ngamuk melihat anggota DPR jalan2 keluar negeri study banding. Menghabiskan uang rakyat.
Tapi kenapa orang2 tidak ngamuk ke dirinya sendiri saat dia melakukan perjalanan yg sama persis seperti dilakukan anggota DPR? Dibayari orang lain. Bisa membawa keluarga?
Yang ada justeru argumen membela diri yg dia keluarkan sama persis seperti ngeles-nya anggota DPR ini. Mirip banget.
####################################################
Kalau kita kenyang, makan cukup, maka bukan berarti kita bisa tutup mata dengan kenyataan orang lain ada yang hanya makan sekali sehari.
Kalau kita bisa sekolah di ruangan ber-AC, fasilitas top, maka bukan berarti kita tutup mata dengan kenyataan orang lain yg bahkan sekolah di tenda.
Kalau kita bisa menikmati hidup ini, bisa internetan, say hello di jejaring sosial, maka bukan berarti kita tutup mata dengan kenyataan ada 29% penduduk negeri ini yg tidak punya sambungan listrik.
Kalau kita enjoy, bisa jalan2 ke luar negeri, bisa mengirim anak2 kita karya wisata ke mana2, maka bukan berarti kita tutup mata dengan 29% penduduk negeri ini hanya punya penghasilan 10ribu/hari. atau 300rb/bulan. Kita traktir makan di fastfood saja bisa sekali duduk.
Mulailah ikut peduli--setidaknya belajar merasakan, menunjukkan pembelaan. Bukan karena rese, bukan karena sok-sok-an, bukan karena itu semua. Melainkan karena kita ini manusia, daging, kulit, tulang yg sama. Orang tua kita dulu, nenek-kakek kita dulu, boleh jadi masih sama nasibnya. Miskin dan terlupakan.
####################################################
Saya kira kalau dibatalkan malah lebih baik. Guru2 tidak perlu repot menyiapkannya, tidak perlu ngomel bilang capek, tidak perlu mengeluarkan uang utk ikut membayar karya wisata (asumsi menjaga kehormatan, memilih bayar sendiri). Orang tua murid tidak harus menyiapkan uang jauh2 hari. Mau hanya 100ribu (apalagi jutaan), tetap saja itu uang yang dipungut.
Dibatalkan saja. Bila perlu dihapus total. Sesimpel itu. Nah, kalau mau tetap karya wisata, ajak murid2nya jalan kaki biar sehat melihat sekitar sekolah sdh lebih dari cukup. Lihat pasar, lihat kebun, lihat hutan.
Atau memang karya wisata itu WAJIB sekali harus dilakukan? Jika tidak dilakukan maka ada kerugian besar? Murid2nya yg rugi? Atau guru2nya yang rugi? Coba dipikirkan.
####################################################
Saya yakin di negeri ini masih ada ribuan guru2 yang menjadi guru karena panggilan hati, karena pilihan hidupnya, dan dia siap dengan mental baja mengabdikan dirinya sebagai guru. Tidak mengeluh. Tidak banyak cakap. Bukan karena terpaksa tidak ada pilihan lain, bukan karena nyari aman saja yang penting PNS.
Saya yakin di negeri ini masih ada ribuan guru2 yang lebih pusing memikirkan ahklak murid2nya dibanding sertifikasi, lebih cemas dgn pengetahuan murid2nya dibanding karya wisata, lebih mencintai murid2nya dibanding urusan seragam, buku LKS dan hal2 sejenisnya.
Saya yakin dan tahu itu. Karena saya tersambung dengan ratusan sekolah di seluruh pelosok Indonesia melalui sebuah gerakan. Mulai dari Natuna, pedalaman Aceh, Ende, Papua, Sulawesi, Kalimantan, bahkan beberapa sekolah di sudut kota Bandung tempat sy menetap sekarang. Menatap wajah anak2 yang riang--meski cemong dan kusam. Menatap wajah anak2 yang semangat belajar--meski nyeker dan tidak berseragam.
Wajah2 itu jelas menunjukkan mereka punya guru2 terbaik.
Guru adalah benteng terakhir ahklak mulia. Tidak ada tempat bagi guru2 yang hanya sibuk mengurus dirinya sendiri, korup dan memanfaatkan murid2nya.
Saya berdoa, siapapun yang berniat jadi guru, telah menjadi guru, terpanggil jiwa gurunya yang mulia.
####################################################
Kalau kalian ingin 'melupakan' sesuatu/seseorang justeru cara efektfinya adalah dengan jangan dilupakan.
Kalau kalian ingin mencari perhatian sesuatu/seseorang justeru cara efektifnya adalah dengan jangan diperhatikan.
Tapi ini jurus sakti, jadi perlu banyak hal untuk menguasainya. Selamat berlatih.
####################################################
Sekian dari artikel Kata Kata Bijak Cinta 2013 yang semoga bisa bermanfaat
Setidaknya kita bisa nyuci piring. Yang repot itu, masak nggak bisa, nyuci piring nggak bisa, tangannya kotor nggak mau. Maunya makanan sudah tersedia di atas meja, selesai makan, tinggal pergi.
Jangan cemas kalau tidak bisa masak. Itu bisa dipelajari bahkan saat setelah menikah. Tapi malas, itu hingga jadi nenek2 pun tetap ikut jika tidak ditaklukkan segera.
####################################################
Saya yakin di negeri ini masih ada ribuan guru2 yang menjadi guru karena panggilan hati, karena pilihan hidupnya, dan dia siap dengan mental baja mengabdikan dirinya sebagai guru. Tidak mengeluh. Tidak banyak cakap. Bukan karena terpaksa tidak ada pilihan lain, bukan karena nyari aman saja yang penting PNS.
Saya yakin di negeri ini masih ada ribuan guru2 yang lebih pusing memikirkan ahklak murid2nya dibanding sertifikasi, lebih cemas dgn pengetahuan murid2nya dibanding ngurusin karya wisata jauh2 hari, lebih mencintai murid2nya dibanding urusan jual seragam, buku LKS dan hal2 sejenisnya.
Saya yakin dan tahu itu. Karena saya tersambung dengan ratusan sekolah di seluruh pelosok Indonesia melalui sebuah gerakan. Mulai dari Natuna, pedalaman Aceh, Ende, Papua, Sulawesi, Kalimantan, bahkan beberapa sekolah di sudut kota Bandung tempat sy menetap sekarang. Menatap wajah anak2 yang riang--meski cemong dan kusam. Menatap wajah anak2 yang semangat belajar--meski nyeker dan tidak berseragam.
Wajah2 itu jelas menunjukkan mereka punya guru2 terbaik.
Guru adalah benteng terakhir ahklak mulia. Tidak ada tempat bagi guru2 yang hanya sibuk mengurus dirinya sendiri, korup dan memanfaatkan murid2nya.
Saya berdoa, siapapun yang berniat jadi guru, telah menjadi guru, terpanggil jiwa gurunya yang mulia.
####################################################
Ada kebijakan sederhana yg semakin kesini semakin dilupakan. Kita boleh jadi terbiasa membenarkan sesuatu yang biasa dilakukan, dibanding membiasakan yang benar. Kita lebih suka ber-stereotype ria dibandingkan berbeda, mengunyah mentah2 sesuatu dibandingkan dipikirkan terlebih dahulu, meniru apadanya dibandingkan menyesuaikan semestinya.
Bukalah kembali kebiasaan2 kita selama ini. Cara memahami hidup; cara bersikap, memperlakukan sesuatu. Kebiasaan2 baru yg entah munculnya dari mana. Semuanya ditiru begitu saja. Kita lupa, boleh jadi itu semua hanya mengada-adakan hal yang tidak ada. Menyambung-nyambungkan hal yang tidak perlu disambungkan.
Padahal, sejatinya: kalaupun semua orang melakukannya, termasuk mungkin orang tua kita, masyarakat sekitar, tradisi, maka sungguh itu belum tentu benar. Kalaupun semua orang menolaknya, maka sungguh itupun belum tentu salah.
Duhai, akan tiba masa, ketika api disangka air dan air disangka api. Dan sekaranglah masa itu.
####################################################
Cara terbaik mengatasi kekecewaan adalah dengan terus mencoba. Tidak berhenti. Tidak lelah. Tidak bosan. Tidak sakit hati.
Besok lusa kembali dgn kekuatan lebih dahsyat.
Kata Kata Bijak Cinta
####################################################My man, kebahagiaan itu persis seperti celana dalam. Serius? Saya tidak sedang bergurau.
Coba lihat di sekitar kalian, apakah ada orang2 yang memperlihatkan celana dalamnya? Dia boleh saja bilang bangga celana dalamnya itu terbuat dari permata, dibeli di Paris, tapi apa pernah dia di tengah orang banyak, melorotkan celana luar, kemudian memperlihatkan celana dalam permatanya? Tidak akan.
Serupa kisahnya. Kitalah yang tahu persis apakah hati kita ini bahagia atau tidak. Mau kita pamer sedang berfoto jpret, jpret di Italia, kita perlihatkan ke seluruh dunia, mau kita pamer punya pekerjaan mantabbb, gaji tinggiii, pasangan cantik/tampan, semua terlihat keren dan kinclong, tapi apakah kita sesungguhnya bahagia atau tidak, ya kita sendiri. Sama persis seperti kita sendiri yang sejatinya tahu memakai celana dalam warna merah atau putih, apakah kita nyaman memakainya, tidak gerah, tidak kejepit, tidak mengganggu gerakan, jelas kita sendiri yang tahu.
My man, maka urusan ini jadi sederhana sekali. Kebahagiaan itu ada di hati kita. Maka, meskipun celana dalam kita seharga 3 buah 10ribu rupiah, kitalah yang tahu nyaman atau tidak memakainya. Sebodo amat dengan orang lain. Mau celana dalam kita itu hanya beli di kulakan murah, kitalah yang tahu nyaman atau tidak mengenakannya. Tidak penting penilaian para pengamat celana dalam. Jangan terpesona melihat orang2 yang sibuk pamer, pastikan saja kita tidak ikut rusuh untuk ikut pamer, "Eh Jeng, celana dalamku itu ada totol-totol macannya loh." Tidak perlu dan sama sekali tidak penting.
Bersyukurlah dengan celana dalam, eh, kehidupan yang kita miliki. Cukuplah superman saja yang pamer2 celana dalam. Dan bisa dimaklumi, karena beliau ini jelas bukan manusia. Dia mahkluk dari planet Crypton.
####################################################
Dalam urusan berdoa kepada Tuhan, tidak ada hal yang terlalu kecil untuk dijadikan doa. Tidak ada.
Jadi jangan malu. Jangan sungkan. Masalah galau, masalah perasaan yang remeh itu pun bisa kita adukan. Langsung tanpa perantara. Dan tidak perlu lagi kita 'adukan' di dinding jejaring sosial, diumbar kemana2.
####################################################
Dalam agama kita posisi 'malu' itu penting sekali. Ada banyak hadist sahih Bukhari, Muslim terkait tentang ini. Malu melakukan sesuatu yang jangankan buruk, posisinya ragu2 sekalipun tetap malu.
Ya Allah, sungguh, jangan pernah angkat rasa malu di hati kami. Biarkan dia tumbuh subur. Agar kami senantiasa bisa menjaga diri sendiri, keluarga kami.
####################################################
Orang2 ngamuk melihat anggota DPR jalan2 keluar negeri study banding. Menghabiskan uang rakyat.
Tapi kenapa orang2 tidak ngamuk ke dirinya sendiri saat dia melakukan perjalanan yg sama persis seperti dilakukan anggota DPR? Dibayari orang lain. Bisa membawa keluarga?
Yang ada justeru argumen membela diri yg dia keluarkan sama persis seperti ngeles-nya anggota DPR ini. Mirip banget.
####################################################
Kalau kita kenyang, makan cukup, maka bukan berarti kita bisa tutup mata dengan kenyataan orang lain ada yang hanya makan sekali sehari.
Kalau kita bisa sekolah di ruangan ber-AC, fasilitas top, maka bukan berarti kita tutup mata dengan kenyataan orang lain yg bahkan sekolah di tenda.
Kalau kita bisa menikmati hidup ini, bisa internetan, say hello di jejaring sosial, maka bukan berarti kita tutup mata dengan kenyataan ada 29% penduduk negeri ini yg tidak punya sambungan listrik.
Kalau kita enjoy, bisa jalan2 ke luar negeri, bisa mengirim anak2 kita karya wisata ke mana2, maka bukan berarti kita tutup mata dengan 29% penduduk negeri ini hanya punya penghasilan 10ribu/hari. atau 300rb/bulan. Kita traktir makan di fastfood saja bisa sekali duduk.
Mulailah ikut peduli--setidaknya belajar merasakan, menunjukkan pembelaan. Bukan karena rese, bukan karena sok-sok-an, bukan karena itu semua. Melainkan karena kita ini manusia, daging, kulit, tulang yg sama. Orang tua kita dulu, nenek-kakek kita dulu, boleh jadi masih sama nasibnya. Miskin dan terlupakan.
####################################################
Saya kira kalau dibatalkan malah lebih baik. Guru2 tidak perlu repot menyiapkannya, tidak perlu ngomel bilang capek, tidak perlu mengeluarkan uang utk ikut membayar karya wisata (asumsi menjaga kehormatan, memilih bayar sendiri). Orang tua murid tidak harus menyiapkan uang jauh2 hari. Mau hanya 100ribu (apalagi jutaan), tetap saja itu uang yang dipungut.
Dibatalkan saja. Bila perlu dihapus total. Sesimpel itu. Nah, kalau mau tetap karya wisata, ajak murid2nya jalan kaki biar sehat melihat sekitar sekolah sdh lebih dari cukup. Lihat pasar, lihat kebun, lihat hutan.
Atau memang karya wisata itu WAJIB sekali harus dilakukan? Jika tidak dilakukan maka ada kerugian besar? Murid2nya yg rugi? Atau guru2nya yang rugi? Coba dipikirkan.
####################################################
Saya yakin di negeri ini masih ada ribuan guru2 yang menjadi guru karena panggilan hati, karena pilihan hidupnya, dan dia siap dengan mental baja mengabdikan dirinya sebagai guru. Tidak mengeluh. Tidak banyak cakap. Bukan karena terpaksa tidak ada pilihan lain, bukan karena nyari aman saja yang penting PNS.
Saya yakin di negeri ini masih ada ribuan guru2 yang lebih pusing memikirkan ahklak murid2nya dibanding sertifikasi, lebih cemas dgn pengetahuan murid2nya dibanding karya wisata, lebih mencintai murid2nya dibanding urusan seragam, buku LKS dan hal2 sejenisnya.
Saya yakin dan tahu itu. Karena saya tersambung dengan ratusan sekolah di seluruh pelosok Indonesia melalui sebuah gerakan. Mulai dari Natuna, pedalaman Aceh, Ende, Papua, Sulawesi, Kalimantan, bahkan beberapa sekolah di sudut kota Bandung tempat sy menetap sekarang. Menatap wajah anak2 yang riang--meski cemong dan kusam. Menatap wajah anak2 yang semangat belajar--meski nyeker dan tidak berseragam.
Wajah2 itu jelas menunjukkan mereka punya guru2 terbaik.
Guru adalah benteng terakhir ahklak mulia. Tidak ada tempat bagi guru2 yang hanya sibuk mengurus dirinya sendiri, korup dan memanfaatkan murid2nya.
Saya berdoa, siapapun yang berniat jadi guru, telah menjadi guru, terpanggil jiwa gurunya yang mulia.
####################################################
Kalau kalian ingin 'melupakan' sesuatu/seseorang justeru cara efektfinya adalah dengan jangan dilupakan.
Kalau kalian ingin mencari perhatian sesuatu/seseorang justeru cara efektifnya adalah dengan jangan diperhatikan.
Tapi ini jurus sakti, jadi perlu banyak hal untuk menguasainya. Selamat berlatih.
####################################################
Sekian dari artikel Kata Kata Bijak Cinta 2013 yang semoga bisa bermanfaat
Kata Kata Bijak Cinta Terbaru
Reviewed by Unknown
on
8/24/2013 08:36:00 PM
Rating:
sip gan.
BalasHapusthanks udah share kata kata nya.
mantab mantab itu.
mak nyus banget.